21 Juni 2011

Cat Stevens (1)

Kali ini saya ingin menuliskan kembali tentang kisah hidup Cat Stevens yang kemudian lebih dikenal dengan Yusuf Islam, setelah dia hijrah menjadi muslim pada tahun 1977. Saya hanya tahu beberapa lagu Cat Stevens, diantaranya adalah Father and Son yang digubah dan dinyanyikan kembali oleh beberapa musisi barat, The First Cut is The Deepest, Morning Has Broken, dan Wild World yang pertama kali saya dengar dari Mr. Big.


Cat Stevens beberapa kali mengalami pengalaman hampir mati (near death experience), yang merubahnya menjadi lebih religius, dan mengalami puncaknya hingga hijrah  menjadi seorang muslim.


Tahun-tahun Awal
Terlahir dengan nama Steven Demetre Georgiou, Cat Stevens adalah anak ketiga pada pasangan keluarga campuran bapak, Stavros Georgiou, Cyprus Yunani dan ibu, Ingrid Wickman, Swedia. Kakak-kakaknya bernama Anita dan David. Mereka sekeluarga tinggal di atas Moulin Rouge di jalan Shaftesbury Avenue, sebuah restoran yang dikelola langsung keluarga tersebut. Seluruh anggota keluarganya bekerja di resotran tersebut. Orang tuanya bercerai saat Yusuf berumur 8 tahun, tapi tetap melanjutkan usaha restoran bersama-sama.

Meskipun ayahnya memiliki keyakinan Yunani Orthodox dan Ibunya Baptis Swedia, tapi ia dikirim ke sekolah Katholik. Yusuf kecil mulai terlihat ketertarikannya paada alat musik piano, dan sering menggunakan piano milik keluarganya sendirian, karena tidak ada satu pun anggota keluarga yang lain yang bermain bagus untuk mengajarinya. Di umur 15 tahun, karena sering melihat The Beatles, ia merayu ayahnya untuk membelikannya sebuah gitar, dan mulai menciptakan lagu dengan gitarnya. Ia juga sering lari dari tanggung jawabnya di restoran keluarga mereka hanya untuk mendengarkan alunan musik dari atap rumah mereka yang tak jauh dari Denmark Street, pusat industri musik Inggris. Karena ketertarikannya pada seni dan musik inilah dia dan ibunya pindah ke Gävle Swedia, di mana dia mulai belajar melukis pada pamannya, Hugo Wickman.

Di Sekolahnya, dia lemah dalam semua mata pelajaran, kecuali seni. Dia juga pernah belajar selama setahun di sekolah seni Hammersmith School of Art, dan berpikir untuk menekuni dunia kartun sebagai karirnya. Bahkan beberapa cover albumnya kemudian merupakan hasil karyanya sendiri. Meskipun  menikmati menjadi seorang pelukis, keinginannya lebih kuat untuk meniti karir di bidang musik, dan memakai nama panggung "Steve Adams" saat masih bersekolah di Hammersmith. Bahkan dia sudah berkeyakinan untuk menjadi pencipta lagu.

Karir Musik
Stevens mulai menyanyi di kafe-kafe dan pub. Mulanya dia mencoba membentuk band, tapi kemudian dia lebih memilih bernyanyi solo. Saat bernyanyi di pub inilah dia mulai memikirkan nama panggung, mengingat namanya tidak mudah diingat. Dia memilih nama Cat Stevens, karena dia tidak bisa membayangkan saat orang bertanya di toko kaset, dan menanyakan "that Steven Demetre Georgiou album".

Hijrah ke Islam
Di tahun 1969, Stevens terjangkit penyakit TB (tuberculosis) dan hampir meninggal di rumah sakit karenanya. Dia menghabiskan berbulan-bulan di rumah sakit dan bertahun-tahun kemudian untuk penyembuhannya. Selama masa-masa ini, Stevens banyak memikirkan kehidupannya selama ini. Dia juga pernah berkata, "peralihan dari dunia entertainment dan kemudian harus tinggal di rumah sakit, mendapat suntikan setiap hari, orang-orang di sekitarmu sekarat, pasti akan merubah cara pandangmu. Saya sering memikirkan keadaan saya sendiri, dan itu yang selalu saya pikirkan saat mata saya terpejam."

Dia kemudian mendalami meditasi, yoga dan mempelajari keyakinan agama lain, juga menjadi vegetarian. Saat terjangkit penyakit dan masa-masa pemulihannya, dia menciptakan lagu 40 lagu yang banyak muncul di album-album berikutnya.

Saat berlibur di Marrakech, Morocco, setelah mengunjungi Ibiza, Stevens tertarik dengan suara adzan (Aḏhān), panggilan shalat umat Islam, yang dielaskan kepadanya sebagai "music for God". Stevens berkata, "Saya berpikir, musik untuk Tuhan? Saya belum pernah mendengar sebelumnya, saya pernah dengar musik untuk uang, untuk ketenaran, tetapi tidak untuk musik untuk Tuhan.


Di tahun 1976 Stevens hampir tenggelam di pantai Malibu, California, dan saat itu dia berteriak: “Ya Tuhan! Jika Engkau menyelamatkanku Aku akan bekerja untuk-Mu.” Setelah berkata demikian, sebuah gelombang datang dan menghempaskannya kembali ke pantai.. Kejadian ini semakin menjadikannya lebih serius mencari kebenaran spiritual. Stevens mencarinya lewat Buddhism, Zen, I Ching, Numerology, kartu tarot and Astrology". Saudara Stevens, David Gordon, membawakannya Qur'an sebagai hadiah ulang tahun dari perjalanannya ke Jerusalem. Stevens langsung membacanya dan memulai hijrahnya ke Islam.



....
(bersambung)

15 Juni 2011

Libur Telah Tiba

Akhirnya, setelah empat tahun menikah, kelakon juga ngumpul satu rumah dalam jangka waktu lebih dari dua minggu. Biasanya paling banter satu minggu lebih kami berkumpul, duduk, makan dan tidur bersama.

Tanggal 12 Juni kemaren istri dan anak diboyong ke Pangkal Pinang, walau hanya untuk sementara.

Insya Allah, sampai lebaran nanti keluarga kami akan menjadi keluarga yang sebenarnya :D karena istri saya mendapat liburan semesteran selama tiga bulan.

I love this holiday.......