19 Oktober 2012

19 Oktober, dalam dentingan alat musik


Hari ini, 19 Oktober, hari ke292 di tahun ini.

Setahu saya, setidaknya ada dua lagu yang berjudul tanggal hari ini. Pertama lagu berjudul 1910 karya Iwan Fals. Kedua Bandung (atau "Bdg") 19 Oktober.

1910 menceritakan kisah tragis kecelakaan maut antara dua kereta di Bintaro yang menewaskan ratusan orang (72 orang tewas seketika)




Peristiwa bermula atas kesalahan kepala stasiun Serpong memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara, tanpa mengecek kepenuhan jalur KA di Stasiun Sudimara. Sehingga, ketika KRD no.KA 225, jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota, tiba di Stasiun Sudimara pada pukul 6:45 WIB, stasiun Sudimara yang punya 3 jalur saat itu penuh dengan KA.
Jalur 1: KA 225
Jalur 2: KA Indocement hendak ke arah Jakarta juga
Jalur 3: KA barang tanpa lokomotif

KA 225 sedianya bersilang dengan KA 220 Patas di stasiun Kebayoran yang hendak ke Merak. Itu berarti KA 220 Patas di stasiun Kebayoran harus mengalah. Kepala Stasiun Sudimara pun lantas memerintahkan masinis KRD 225 dilansir masuk jalur 1 (jalur lurus/lacu). Selang 5 menit kemudian, Djamhari, petugas PPKA Stasiun Sudimara menerima telepon dari Umrihadi, Petugas PPKA stasiun Kebayoran Lama yang mengabarkan KA no.220 jurusan Tanahabang-Merak sudah berangkat menuju Sudimara. Kemudian Djamhari mengejar KA 225 dengan berlari sambil mengibarkan bendera merah. Tak ayal kecepatan KA di atas 50 km/jam tidak mampu dikejar Djamhari. Dua kereta api yang sama-sama sarat penumpang, Senin pagi itu bertabrakan di lokasi ± Km 18.75. Kedua kereta hancur, terguling dan ringsek. Kedua lokomotif dengan seri BB 30316 dan BB 30616 rusak berat. Jumlah korban jiwa 156 orang, dan ratusan penumpang lainnya luka-luka.

Lagu berikutnya Bandung 19 Oktober, dinyanyikan oleh Seurieus, grup musik asal Bandung.
lagu ini merupakan soundtrack film Jomblo yang memang mengambil setting kota Bandung.




Sekian.

17 Oktober 2012

Helm, type dan ragamnya



Helm adalah salah satu alat pelindung pengendara sepeda motor. Walaupun secara umum helm juga digunakan dalam kegiatan lain untuk melindungi kepala. Tujuan utama helm adalah keselamatan pengendara terutama melindungi kepala saat terjadi benturan dengan mengurangi efek dari benturan tersebut. Beberapa produk helm melengkapi dirinya dengan tambahan untuk kenyamanan pengendara seperti ventilasi, kaca penutup muka, pelindung telinga bahkan ada pula yang memasang interkom (alat komunikasi sesama pengendara saat riding)

Pengendara motor memiliki resiko tinggi di jalan raya. Ini karena posisi mereka yang dapat bergerak ke segala arah tanpa kendali saat terjadi kecelakaan, juga tanpa ada benda lain yang melindungi mereka sebelum mereka benar-benar menyentuh tanah, berbeda dengan penumpang mobil yang dapat berlindung di balik kokohnya sasis dan body mobilnya. Walaupun pemotor sudah bergear lengkap, tapi tetap tidak bisa lepas dari fatalnya luka saat kecelakaan. Menggunakan helm mungkin dapat menghindari luka di kepala tetapi belum mampu mengatasi cedera leher.

Dulu peran helm belum dianggap penting. Dapat kita lihat di film-film jadul yang menggambarkan adegan sang aktor atau aktris bermotor tanpa helm, bahkan film buatan Hollywoodpun demikian. Sekarang ini helm merupakan kelengkapan wajib untuk pengendara motor di hampir seluruh belahan bumi.

Apa saja sih type-type Helm

Ada lima jenis dasar helm untuk bermotor, walaun secara teknik segala jenis helm bisa digunakan untuk bemotor, yang biasanya tidak legal (bisa ditilang masbro). Semua jenis ini dilengkapi tali pelindung leher, yang jika tidak terpasang dengan benar akan mengurangi (tidak menghilangkan) manfaat helm untuk melindungi kepala.

1. Helm Full face

Helm full face (apa yah padanan katanya dalam bahasa Indonesia) melindungi seluruh bagian kepala, dari belakang kepala hingga depan mulut dan hidung. helm jenis ini punya bukaan di daerah mata yang biasanya dilengkapi pelindung mata berupa plastik atau mika yang bisa bermacam-macam warnanya. Biasa disebut visor. Dilengkapi juga ventilasi-ventilasi supaya kepala pengendara tidak gerah. 

Tujuan orang membeli helm jenis ini adalah protection, helm jenis ini paling tinggi tingkat proteksinya. Tapi beberapa orang tidak suka karena memakai helm ini terasa lebih panas, pendengaran agak terbatasi dan gerah. Helm full face untuk offroad biasanya tidak dilengkapi visor, juga space antara mulut-hidung dan pelindung muka agak lebar untuk memperbesar ventilasi, karena berkendara di medan offroad sangat menguras tenaga. Penelitian menunjukkan helm jenis ini menawarkan perlindungan paling baik karena 35 % kecelakaan berdampak utama pada daerah dagu. Menggunakan helm tanpa pelindung dagu berarti mengurangi perlindungan bagi pengendara.

Biasanya digunakan oleh pembalap-pembalam sirkuit profesional.




2. Helm Offroad

Helm jenis ini memiliki pelindung dagu dan bagian visor yang lebih panjang daripada helm fullface. Seperti yang dijelaskan di atas offroad membutuhkan banyak ruang agar aliran udara lebih lancar saat riding. juga agar bisa dipasangi goggle pelindung mata. Helm offroad selalu dilengkapi pet seperti pada topi, yang fungsinya melindungi mata dari pancaran sinar matahari. Juga melindungi daerah wajah saat ada halangan di depan saat riding, misal dahan pohon yang merunduk. Tinggal sedikit menundukkan kepala dan membiarkan pet bekerja dengan sendirinya menangkis dahan yang hendak mengelus wajah kita.

Dulunya helm offroad sama persis dengan helm half face seperti sekarang, dan pengendara motor menggunakan goggle dan masker mulut untuk melindungi dari debu dan kotoran yang mampir ke mulut dan hidung. Kini helm offroad selalu memiliki pelindung dagu yang bentuknya lebih menyudut dibandingkan helm full face yang membundar. Dengan menggunakan goggle proteksi helm offroad menyamai proteksi helm full face.

Belakangan, muncul helm yang merupakan perpaduan antara helm full face dan offroad. Biasa disebut Dual Sport Helmet. Visor pada helm full face diterapkan pada helm offroad, tentu saja dengan sedikit penyesuaian. Ada sedikit ruang dipangkal visor untuk menyelipkan karet goggle supaya visor tetap dapat menutup sempurna. Pengendara motor jarak jauh sangat menyukai jenis helm seperti ini. Penyebabnya penggunaan goggle dalam jangka waktu lama tidak nyaman buat mereka. Mereka juga memanfaatkan betul fungsi pet pada helm dual sport ini untuk melindungi terik matahari saat riding dalam jangka waktu yang lama. Beberapa merek helm terkemuka selalu menyediakan jenis helm dual sport ini. 


foto from The Bigfella

3. Helm Open Face


Helm open face biasa di sebut helm 3/4, karena hanya menutupi tiga perempat bagian kepala dengan menyisakan bagian muka tanpa terlindungi. Helm open face dapat melindungi bagian kepala setangguh helm full face tetapi tidak melindungi muka. 



Serangga debu, angin dan kotoran langsung mengenai bagian muka yang menyebabkan rider tidak nyaman bahkan terluka. Biasanya helm open face juga terdapat visor yang dapat menutup muka dari gangguan-gangguan kecil tanpa dapat menahan crash yang lebih besar. 

4. Helm Flip-up / Modular
Helm model flip-up merupakan hybrid antara helm full face dan open face, atau bisa juga disebut convertible atau flip-face. Ketika tertutup kita mandapati helm ini sebagai helm full face, tapi, bagian pelindung dagu bisa kita buka ke atas atau ada beberapa yang bisa dilepas, karena adanya engsel di bagian rahang helm. Saat dibuka helm ini mirip dengan helm open face. Biker bisa makan, minum atau ngobrol tanpa membuka helm. Helm jenis ini populer bagi pengendara jarak jauh, juga para petugas jalan raya seperti polisi yang mengendarai roda dua.

Helm Modular dan Dual Sport, disukai tourer
Banyak helm flip-up yang didesain hanya untuk digunakan dalam posisi tertutup saja, pelindung dagu dibuka saat berhenti. Jika pelindung dagu dibuka saat riding, akan memperbesar hambatan angin, karena angin dari depan tidak mengalir mulus melewati bagian atas kepala karena adanya flip-up yang terbuka. Pelindung dagu yang mendongak keatas saat dibuka dan pakai saat berkendara meningkatkan resiko cedera leher saat terjadi kecelakaan. 

Standart pengujian DOT di Amerika tidak menyaratkan pengujian pelindung dagu. Sedangkan Snell mengeluarkan sertifikat kelayakan movable flip-up untuk pertama kali. Dan pengujian standart Eropa ECE memperbolehkan sertifikasi helm jenis ini dengan atau tanpa pengujian pada bagian pelindung dagu yang bisa buka-tutup ini, dengan menyertakan tulisan tambahan pada nomor sertifikat, -P untuk protective lower face cover (pelindung dagu yang dapat melindungi) dan -NP (non-protective) dengan disertai teks peringatan.

5. Half Helmet


Desainnya mirip dengan helm open face, tetapi tanpa pelindung bagian belakang kepala dan telinga. Helm jenis ini memberikan perlindungan paling sedikit diantara jenis helm lainnya, tetapi masih diperbolehkan di beberapa negara. Di Indonesia helm jenis ini sudah tidak boleh digunakan oleh pengendara sepeda motor di jalan raya.



Seperti gambar di atas, banyak pengendara motor besar di Amerika masih menggunakan helm sejenis ini. Mungkin agar muka terlihat dan agak2 bangga (kalau tidak mau disebut sombong) punya motor besar.

Diterjemahkan secara bebas dari Wikipedia

Sekian,
semoga bermanfaat.
Keep Safety Riding

13 Oktober 2012

Jeffrey Polnaja Tetap Mau Keliling Dunia



Saya cuplik berita yang agak lama tentang Kang JJ, rupanya tetap berkeliling dunia dengan motor pengganti yang setelah sebelumnya motornya dicuri di Amsterdam dan tidak ketemu sampai perjalanan ini kembali dimulai

Saat ini mungkin Kang JJ mungkin telah melewati Siberia, karena berita tentang mulai perjalanan di muat bulan Agustus yang lalu.

**************************************

Nasib buruk ketika sang kuda besi hilang di Amsterdam, Belanda ternyata tidak menyurutkan semangat petualang asal Indonesia Jeffrey Polnaja untuk berkeliling dunia. Pria yang akrab disapa JJ ini pun siap melanjutkan perjalanan keliling dunia dengan motor baru.

Kendati tak lagi didampingi sepeda motor tercinta, BMW R1150 GS Adventure, Jeffrey Polnaja ternyata masih tetap dihormati sebagai penjelajah dunia. Hal ini dirasakan Jeffrey tatkala dirinya diundang sebagai tamu kehormatan pada acara BMW Motorad Day yang berlangsung di Sirkuit Jules Tacheny, Mettet, Belgia, Minggu, 13 Mei lalu.

Kehadiran pria asal Bandung, Jawa Barat pada acara tersebut juga menjadi sangat istimewa. Pasalnya, penjelalah dunia yang akrab disapa Kang JJ ini menjadi satu-satunya peserta dari Asia dalam kegiatan bergengsi yang dikunjungi lebih dari seribu pemilik sepeda motor BMW di Eropa itu.

"Walau telah kehilangan sepeda motor, ini tidak mengurangi eksistensi saya sebagai penjelajah dunia. Pengakuan ini sangat membanggakan bagi Ride for Peace dan bangsa Indonesia," ungkap Jeffrey yang telah kehilangan sepeda motor di Amsterdam, Belanda pada 3 Mei silam dalam keterangan resminya.

Jeffrey juga mengaku telah mendapat simpati luas dari masyarakat Eropa atas pencurian sepeda motornya di Belanda. Banyak orang di Benua Biru kini mengenal Jeffrey. "Banyak orang yang tidak saya kenal menghampiri dan berjabat tanggan sambil menyatakan keprihatinannya. 'Maafkan kami atas kehilangan sepeda motor Anda di Belanda, kata orang-orang'," cerita Jeffrey.

Pemberitaan luas di Belanda dan beberapa negara Eropa juga telah menyuntikkan semangat besar kepada Jeffrey betapa misi penjelalahan dunia kedua Ride for Peace harus tetap berjalan. "Sejak mengetahui sepeda motor hilang, saya langsung menyatakan bahwa misi Ride for Peace tak boleh padam. Hanya Tuhan yang bisa menghentikan perjalanan saya."

Sejauh ini pihak Kepolisian Belanda masih terus memburu pencuri BMW R1150GS Adventure bernomor polisi D 5010 JJ yang hilang di areal parkir depan Hotel BackStage di jalan Leidsegracht 114, Amsterdam, awal Mei silam. Polisi Belanda mengaku sangat kesulitan melacak keberadaan sepeda motor lantaran tak banyak publik yang bisa memberikan laporan akurat. Selain itu, banyak kasus kehilangan kendaraan tak terungkap menjadi problem lain di Belanda.

Meski begitu, Jeffrey telah menyiapkan solusi alternatif agar misi yang membawa harum nama bangsa ini tetap berkibar. Kini, dibantu beberapa instansi Pemerintah Indonesia, Jeffrey tengah menyiapkan unit sepeda motor pengganti. Pihak Kepolisian Republik Indonesia, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) diakui sangat membantu dalam kelancaran pengurusan dokumen-dokumen perjalanan.

"Dokumen perjalanan dan registrasi sepeda motor baru menjadi sangat penting bagi misi Ride for Peace. Dalam urusan ini saya berterimakasih kepada Pemerintah RI dan pihak-pihak di dalam negeri yang telah memberikan respon cepat. Semoga keperluan ini segera selesai dan saya bisa memulai penjelajahan dunia kembali," ungkap Jeffrey.

Jeffrey menyatakan bahwa percepatan pengurusan dokumen-dokumen perjalanan sangat penting bagi kelancaran misi perjalanan yang sangat menantang ini. "Bila perjalanan ini tertunda terlalu lama maka akan menyulitkan Ride for Peace. Sebab, medan jalan di Alaska dan Siberia tidak mungkin dilalui saat musim dingin. Salju sudah membentuk 'black ice' yang sangat licin dan tak mungkin dilintasi."

Jeffrey sendiri telah berada di Eropa, tepatnya di Paris, Perancis sejak 27 April silam guna memulai perjalanan keliling dunia. Dalam rencana awal, Jeffrey seharusnya telah memulai penjelajahan dengan sepeda motornya sejak 13 Mei lalu dari kota Paris, Perancis. Namun karena mengalami masalah kehilangan sepeda motor akibatnya misi perjalanan terhambat.

Untuk diketahui, perjalanan Jeffrey kali ini merupakan penjelajahan keliling dunia seorang diri yang kedua dengan sepeda motor. Sebelumnya, pada tahun 2006 hingga 2008, Jeffrey telah menaklukkan 72 negara mulai dari Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Pada kesempatan kedua ini, Jeffrey mengemban misi "Ride for Peace - Solo Riding Exploring Five Continents on Two Wheels." Pelepasan Jeffrey telah dilakukan di Jakarta pada 23 April 2012.

Rencananya, Jeffrey akan berkelana sejauh 220.000 kilometer melintasi beberapa negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Australia. Tak kurang dari 30 negara akan disinggahi, mulai dari Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Skandinavia, Polandia, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Kuba, Kolombia, Nikaragua, Bolivia, Brasil, Argentina, Peru, Selandia Baru, Australia, dan Timor Leste. Jeffrey direncanakan tiba kembali di Jakarta pada tahun 2014.

******************************************


Setelah berbagai cobaan menghadang perjalanan melintasi tujuh negara di Eropa, Jeffrey Polnaja, akrab disapa Kang JJ, tengah bersiap melanjutkan penjelajahan ke kawasan paling liar dan beku, Siberia. Posisi terakhir di Rusia, dengan kondisi fisik (ia dan BMW R1150GS) dinyatakan sangat prima.

Kang JJ mengawali perjalanan Ride For Peace II pada 25 Juni 2012 dari Perancis, lalu bergerak menuju Belgia, Belanda, Jerman, Polandia, Belarus, dan masuk ke Rusia pada akhir Juli, dan telah menempuh jarak 7.200 km.

“Saya bersyukur menyelesaikan Ride for Peace di tujuh negara pertama. Rusia adalah negara persinggahan saya saat ini, dan negara ini sangat penting karena akan menjadi titik awal rencana memasuki Siberia yang dikenal liar, terasing, dan sulit diprediksi,” kata pria kelahiran Bandung itu.

Ditolong cuaca
Selama perjalanan di tujuh negara Eropa tersebut Kang JJ mengaku tertolong cuaca. Pemanasan global telah mempengaruhi masa musim panas. Meski demikian, secara keseluruhan cuaca sangat bersahabat selama perjalanan, kendati sesekali Jeffrey dihadang hujan dan awan gelap.

Jeffrey berharap total jarak tempuhnya mencapai 10.685 km, dari Moskwa hingga Vladivostok. “Apabila sehari bisa menempuh 500 km, atau sama dengan Jakarta-Semarang, maka Moskwa hingga Vladivostok memerlukan waktu 21 hari. Dengan catatan, setiap hari saya berkendara,” urainya. 

Rute yang akan dilalui Jeffrey terdiri dari tujuh tahapan, yaitu Moskaw-Chelyabinks, Rusia (1.880 km); Chelyabinks, Rusia-Astana, Kazakhstan (1.020 km); Astana, Kazakhstan-Irkutsk, Rusia (1.093 km); Irkutsk, Rusia-Ulaan Bator, Mongolia (859 km); Ulaan Bator, Mongolia-Chita, Rusia (1.113 km); Mongolia-Chita, Rusia- Khabarovsk, Rusia (2.100 km); dan Khabarovsk, Rusia-Vladivostok, Rusia (760 km).

Ancaman dingin
Jeffrey khawatir bila terlalu lama tertahan, musim gugur akan segera datang. Itu berarti perjalanan semakin sulit lantaran hujan akan dominan dan udara semakin dingin. Namun, Kang JJ sudah menyiapkan diri agar mampu melewati setiap tantangan. 

“Kehilangan motor di Belanda jelas mengganggu perjalanan, tetapi tetap ada hikmah di balik itu. Setidaknya, kini banyak orang di Eropa jadi tahu Ride for Peace,” ungkapnya.

Sumber 
Kompas


10 Oktober 2012

WD 40, do and don't



Menganggap WD 40 untuk pelumas rantai sepeda, merupakan persepsi yang salah. Banyak penguna sepeda mengangap WD 40 bisa digunakan untuk rantai. 2 tahun lalu saya pernah bertanya, minyak rantai sepeda apa yang baik. Ada yang menjawab WD 40, beruntung saya tidak mengikuti saran itu. Kemarin seorang rekan kembali pertanyaan seperti itu, dan dijawab oleh temannya - WD 40. 

Apakah anda tahu manfaat WD 40. Cairan WD 40 adalah cairan pencegah karat. Guna WD40 untuk membersihkan kotoran dan korosi yang terjadi pada bahan logam. Bahkan saat ini sudah banyak bermunculan produk pelumas sejenis seperti WD40. Berikut penjelasan asal mula minyak WD 40 dan manfaatnya.

Bahan WD 40 dikembangkan untuk pemakaian militer, berfungsi untuk mencegah karat dibagian selongsong peluncur roket, pelindung misil atau rudal. Saat ini bahan WD 40 dimanfaatkan untuk pembersih di rumah, mencegah karat dan membersihkan bahan metal seperti engsel , tool atau perkakas dan sebagainya. Pengunaan cairan WD40 memang bagus, bila bahan metal seperti engsel disemprotkan cairan WD 40. Dalam beberapa menit akan menghilangkan bunyi, seret pada engsel pintu atau lemari. Melihat fungsi cairan tersebut seakan WD40 adalah cairan jenis pelumas untuk bahan metal. Sayang persepsi tersebut salah. WD40 adalah cairan untuk membersihkan, bukan cairan minyak pelumas. Dari sisi rantai sepeda, komponen ini bekerja dengan tekanan berat, perpindahan rantai yang bergerak cepat. Disini perbedaan fungsi pelumas WD 40. 

WD 40 juga bukan untuk pelumas bagian rantai, bahkan bukan untuk bagian drivetrain sepeda. Tugas WD 40 hanya digunakan untuk membersihkan kotoran. Dampaknya dari pemakaian pelumas WD 40 pada komponen sepeda, berdampak membuat kering permukaan logam. Mengunakan WD 40 akan lebih buruk dibandingkan pemakaian komponen sepeda tanpa diberikan pelumas sama sekali. Bukan hanya rantai, tetapi semua komponen drivetrain sepeda dianjurkan tidak memakai WD40 sebagai pelumas atau minyak sepeda. WD40 bisa digunakan untuk cairan pembersih seperti rantai, jockey atau komponen yang berputar dan perlu dibersihan. Setelah kotoran terlepas oleh WD40 dan cairan WD40 kembali dibersihkan. Komponen sepeda dapat diberikan minyak pelumas seperti jenis teflon.

Jangan mengambil jalan pintas untuk mengunakan WD 40 dengan alasan murah dan mudah didapat. Hindari pemakaian WD 40 untuk sepeda anda. Gunakan pelumas khusus untuk rantai anda, apakah untuk medan kering atau basah. Pemakaian WD 40 akan membuat komponen sepeda terlihat bersih kembali. Tetapi permukaan yang perlu di lindungi oleh minyak malah mengering dan menghilang

jadi, apa saja yang boleh dan yang tidak boleh disemprot WD 40?

yang boleh disemprot WD40 :

  1. Bahan besi seperti peralatan kunci, cangkul dan lainnya. Atau peralatan yang berhubungan untuk mengali tanah.
  2. Lantai, genteng, untuk menghapus noda atau kotoran. Dilanjutkan dengan membersihkan dengan sabun.
  3. Perangkat stainless stell.
  4. Membersihkan permen karet, misalnya menempel dikarpet.
  5. Untuk sabuk kulit yang biasanya menjadi kaku karena umur pemakaian.
  6. Melonggarkan plastik lego, kalau sulit dilepas.
  7. Melonggarkan pot yang menempel dan nyangkut, sehingga sulit dilepaskan.
  8. Menghapus cat logo (bila cat biasa), bekas lem label harga, lakban dan bekas lem stiker.
yang tidak boleh disemprot WD40?

  1. Rantai motor atau sepeda. Bila ingin mengunakan WD40, bisa mengunakan sebagai pembersih awal. Lalu dicuci dan diberikan pelumas. WD40 bukan saja menghilangkan kotoran, tetapi minyak pelumas juga ikut terangkat.
  2. Pintu engsel. Awalnya menghilangkan bunyi, tetapi bisa merusak pelapis engsel.
  3. Mainan Pinball. Hati hati dengan WD40 dapat merusak bagian pelindung alat Pinball.
  4. Tombol peralatan elektronik. Misalnya iPad atau iPod yang kotor dibagian tombol Home. Bila disemportkan, awalnya membuat bersih, tetapi menyebabkan plastik cover rontok, dan bagian dalam plastik terkena cairan WD40.

sumber : 




07 Oktober 2012

Radio

Halo pembaca, setelah dua-tiga bulan tidak menulis, saya akan membahas gadget yang sudah lama diabaikan.

Radio, pada jamannya dulu merupakan trendsetter, ibarat menggunakan istilah sekarang, ngga ndengerin radio nggak gaul. Di setiap kota ada stasiun-stasiun radio unggulan yang selalu jadi panutan stasiun lain dalam pengisian acaranya.

Acara yang paling ditunggu biasanya adalah acara puter lagu request-an para pendengar, yang biasanya pula dikasih bonus kirim-kirim salam. Dulu saya juga suka mendengarkan artis yang baru meluncurkan album dan promo ke daerah saya dengan mengadakan konser. Nah pasti malam sebelumnya atau setelahnya diwawancara tuh si artisnya.

Ada suatu memori yang terlewatkan oleh saya. Beberapa radio masih menyiarkan sandiwara radio yang saat itu saya belum terlalu suka mendengarkan radio jadi tak banyak ingatan saya tentang sandiwara radio klasik yang dulu pernah diputar di radio.

Dulu ada Tutur tinular, Misteri Gunung Merapi dan sandiwara silat lainnya yang tak banyak saya dengarkan. Belakangan saat saya kuliah di Jurangmangu saya suka mendengarkan sandiwara radio buatan Bens Radio setiap hari Senin malam Selasa. Judulnya "Ngontrak". Saya suka sekali dengan lagu pembukanya, tapi sampai sekarang saya cari-cari mp3-nya di internet belum ketemu. Ceritanya berkisah jurangan kontrakan (tipikal orang betawi sekarang) yang punya beberapa petak rumah kontrakan. Walaupun ceritanya ublek-ublek di sekitar kontrakan tapi selalu menawarkan cerita segar dan nggak ngebosenin.

Mendengarkan sandiwara radio mengasah imajinasi kita. Kita disuguhi suara-suara tanpa wujud yang dengan bebas bisa kita imajinasikan, bagaimana ya muka si anu kalo dia sedang berkelahi, bagaimana sih jurus-jurus yang dilancarkan si fulan, apa warna kuda Nenek Lampir, dan sebagainya dan sebagainya. Dengan mendengarkan sandiwara radio pendengaran kita diasah dan telinga kita dimanjakan.

Saat jaman televisi hadir radio agak ditinggalkan. Terutama di daerah-daerah Stasiun-stasiun radio yang tak tahan gempuran gulung tikar. Pendapatan dari iklan tak lagi mencukupi operasional. Orang-orang lebih suka menonton televisi. Tapi tidak di ibukota, radio tetap jadi primadona, terutama bagi komuter yang berpegian dini hari untuk bekerja dan pulang malam hari ketika pulang. Waktu mereka dihabiskan di jalan maka radio tetap jadi hiburan utama, apalagi beberapa channel menyediakan info lalu lintas yang sangat berguna bagi para komuter ini. tapi begitu komuter ini turund ari mobilnya, masihkah mereka mendengarkan radio?sepertinya tidak. Mereka mendengarkan radio supaya rasa stres di jalan teralihkan, karena menonton televisi saat nyetir tidak mudah dinikmati daripada ndengarkan radio.

Berbicara tentang radio, ada sebuah lagu yang meramalkan tersingkirnya radio dari ruang dengar kita. Radio Gaga-nya Queen.


Lagu ini dirilis Januaari 1984, setelah direkam di tahun sebelumnya. Laagu ini mengomentari televisi yang menyalip popularitas radio. Oleh pengarangnya judul lagu ini semestinya "Radio ca ca" (yang diucapkan oleh anak balita si pengarang lagu), bahkan di kaset originalnya tertera Radio ca ca sebagai judul lagu ini.

Dalam lagu ini ,radio merupakan satu-satunya sumber pengetahuan (And everything I had to know
I heard it on my radio). Bahkan dalam lagu ini diabadikan dua peristiwa di abad 20. Di tahun 1938 pernah muncul sandiwara radio yang berjudul The War of the Worlds yang diadaptasi dari novel H.G.Wells dengan judul yang sama (You gave them all those old time stars, Through wars of worlds - invaded by Mars). Dan juga ucapan Winston Churcill "this was their finest hours" dalam You've yet to have your finest hour. yang merujuk pada orang Inggris sendiri pada kalimat lengkap yang diucapkannya "Let us therefore brace ourselves to our duties, and so bear ourselves, that if the British Empire and its Commonwealth last for a thousand years, men will still say, This was their finest hour."

We watch the shows - we watch the stars
On videos for hours and hours
We hardly need to use our ears
How music changes through the years

Dalam bait di atas menggambarkan kita terlalu banyak melihat televisi, hingga kita perlu sesekali menggunakan telinga kita mendengarkan musik yang berubah dari jaman ke jaman.

pose terkenal dalm klip Radio Ga Ga

Lagu Radio Ga Ga ini sangat fenomenal. Banyak menginspirasi orang memakai kata-kata Radio Ga Ga, Bahkan penyanyi kontroversial Lady Gaga menggunakan nama panggungnya dengan merujuk pada lagu ini karena dia memuja Queen dan Freddie Mercury. Di beberapa negara ada stasiun radio yang menyebut diri mereka Radio Gaga, di Indonesia juga pernah muncul di film Olga dan Sepatu Roda yang disinetronkan oleh RCTI sebagai stasiun radio tempat Olga menjadi penyiarnya.