Ternyata pembuat virus telah mengakali autorun.inf yang sudah dimodifikasi. terbukti walaupun saya telah memodifikasi autorun.inf pada UFD saya tetap saja UFD saya kemasukan virus dari kompi lain.
Pekerjaan saya mengharuskan saya cucuk-cabut UFD saya ke kompi lain untuk mengambil data. Khawatir akan keselamatan kompi saya (kompi kantor sih) saya mencoba googling tentang perlindungan dasar terhadap penyebaran virus melalui media UFD. Semua tips dan trik sudah saya terapkan, tetapi mungkin juga si pembuat virus membaca artikel yang sama sehingga membuat cara lain menerobos autorun.inf yang termodifikasi.
Setiap saya selesai mengkopi data dari kompi lain,pasti terdeteksi autorun baru hasil modifikasi virus (bukan modifikasi saya sebelumnya). Untung saya memakai USB Disk Security, sehingga apa saja yang dilakukan USB saya untuk menjalankan apapun di kompi saya bakal terdeteksi.
Lama-lama sebal juga dengan para pembuat virus. Apa sih mau mereka?
Sok hebat?
Sok pandai?
Sok pamer keahlian meretas kompi lain?
Ujung-ujungnya kita sebagai pengguna kompi yang tidak tau apa-apa menjadi korbannya.
03 Desember 2008
kenangan masa SMA (kayak judul film jadul ya...)
wah... foto taun berapa nih?
jadi kangen masa-masa 'gila' bersama teman sekolah
rasanya sangat sulit untuk mengumpulkan kami seperti ini lagi,
masing-masing dari kami sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia, mencari kehidupan kami sendiri-sendiri.
ada seribu satu macam karakter yang tergambar di foto tersebut, ada berbagai cerita yang melatar belakangi gambar tersebut. ada keunikan-keunikan yang mewakili sifat kami, ada juga keistimewaan yang tidak didapati dalam diri orang lain.
foto tersebut diambil saat kami masih kelas 3, kelas kami kelas 3ipa4, di mana saya secara paksaan menjadi ketua kelasnya. Dibuat untuk kenang-kenangan kelulusan kami.....
o iya saya dan istri saya, secara 'tidak sengaja' tergambar di foto yang sama. Tebak yang mana saya dan yang mana istri saya. Saya ada di sebelah kiri istri saya selisih dua orang, cari sendiri ya.....
jadi kangen masa-masa 'gila' bersama teman sekolah
rasanya sangat sulit untuk mengumpulkan kami seperti ini lagi,
masing-masing dari kami sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia, mencari kehidupan kami sendiri-sendiri.
ada seribu satu macam karakter yang tergambar di foto tersebut, ada berbagai cerita yang melatar belakangi gambar tersebut. ada keunikan-keunikan yang mewakili sifat kami, ada juga keistimewaan yang tidak didapati dalam diri orang lain.
foto tersebut diambil saat kami masih kelas 3, kelas kami kelas 3ipa4, di mana saya secara paksaan menjadi ketua kelasnya. Dibuat untuk kenang-kenangan kelulusan kami.....
o iya saya dan istri saya, secara 'tidak sengaja' tergambar di foto yang sama. Tebak yang mana saya dan yang mana istri saya. Saya ada di sebelah kiri istri saya selisih dua orang, cari sendiri ya.....
02 Desember 2008
curanmor......
Saya pernah dapet guyon seperti ini versi cilacapan
lebih lucu kalo dengan suara, apalagi dialek cilacapan hampir mirip dengan banyumasan
klik di sini untuk mendengarkan
Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi.
Guru Bahasa Indonesiayang paling ditakuti Dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.
Murid-murid : Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking) : Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore Dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid : Selamat pagi, siang Dan sore Bu Guru.....
Bu guru : Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar Dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa Dan keadaan.
Murid-murid : Selamat sejahtera Bu Guru!
Bu guru : Sama-sama, duduk! Dengar sini baik-baik.
Hari ini Bu Guru mau menguji kalian semua tentang perlawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kamu semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?
Murid-murid : Mengerti Bu Guru...
Guru : Pandai!
Murid-murid : Bodoh!
Guru : Tinggi!
Murid-murid : Rendah!
Guru : Jauh!
Murid-murid : Dekat!
Guru : Berjaya!
Murid-murid : Menang!
Guru : Salah itu!
Murid-murid : Betul ini!
Guru (geram) : Bodoh!
Murid-murid : Pandai!
Guru : Bukan!
Murid-murid : Ya!
Guru (mulai pusing) : Oh Tuhan!
Murid-murid : Oh Hamba!
Guru : Dengar ini...
Murid-murid : Dengar itu...
Guru : Diam!!!!!
Murid-murid : Ribut!!!!!
Guru : Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid : Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru : Mati aku!
Murid-murid : Hidup kami!
Guru : Sayarotan baru tau rasa!!
Murid-murid : Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru : Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid : Rajinkami belajar bu guru...
Guru: Kalian Gila semua!!!
Murid-murid : Kami waras sebagian!!!
Guru : Cukup! Cukup!
Murid-murid : Kurang! Kurang!
Guru : Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru : Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid : Sebab saya seorang pandai!
Guru : Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid : Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru : Kurang ajar!
Murid-murid : Cukup ajar!
Guru : Habis aku!
Murid-murid : Kekal kamu!
Guru (putus ASA) : O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid : K.O. Pelajaran belum mulai!
Guru : Sudah, bodoh!
Murid-murid : Belum, pandai!
Guru : Berdiri!
Murid-murid : Duduk!
Guru : Bego kalian ini!
Murid-murid : Cerdik kami itu!
Guru : Rusak!
Murid-murid : Baik!
Guru (stres) : Kamu semua ditahan siang Hari ini!!!
Murid-murid : Dilepaskan tengah malam itu!!!
Bu Guru mukanya merah padam dan tanpa bicara lagi mengambil buku-bukunya dan keluar ruangan, kemudian mengajukan pengunduran dirinya sebagai guru
lebih lucu kalo dengan suara, apalagi dialek cilacapan hampir mirip dengan banyumasan
klik di sini untuk mendengarkan
Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi.
Guru Bahasa Indonesiayang paling ditakuti Dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.
Murid-murid : Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking) : Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore Dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid : Selamat pagi, siang Dan sore Bu Guru.....
Bu guru : Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar Dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa Dan keadaan.
Murid-murid : Selamat sejahtera Bu Guru!
Bu guru : Sama-sama, duduk! Dengar sini baik-baik.
Hari ini Bu Guru mau menguji kalian semua tentang perlawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kamu semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?
Murid-murid : Mengerti Bu Guru...
Guru : Pandai!
Murid-murid : Bodoh!
Guru : Tinggi!
Murid-murid : Rendah!
Guru : Jauh!
Murid-murid : Dekat!
Guru : Berjaya!
Murid-murid : Menang!
Guru : Salah itu!
Murid-murid : Betul ini!
Guru (geram) : Bodoh!
Murid-murid : Pandai!
Guru : Bukan!
Murid-murid : Ya!
Guru (mulai pusing) : Oh Tuhan!
Murid-murid : Oh Hamba!
Guru : Dengar ini...
Murid-murid : Dengar itu...
Guru : Diam!!!!!
Murid-murid : Ribut!!!!!
Guru : Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid : Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru : Mati aku!
Murid-murid : Hidup kami!
Guru : Sayarotan baru tau rasa!!
Murid-murid : Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru : Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid : Rajinkami belajar bu guru...
Guru: Kalian Gila semua!!!
Murid-murid : Kami waras sebagian!!!
Guru : Cukup! Cukup!
Murid-murid : Kurang! Kurang!
Guru : Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru : Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid : Sebab saya seorang pandai!
Guru : Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid : Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru : Kurang ajar!
Murid-murid : Cukup ajar!
Guru : Habis aku!
Murid-murid : Kekal kamu!
Guru (putus ASA) : O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid : K.O. Pelajaran belum mulai!
Guru : Sudah, bodoh!
Murid-murid : Belum, pandai!
Guru : Berdiri!
Murid-murid : Duduk!
Guru : Bego kalian ini!
Murid-murid : Cerdik kami itu!
Guru : Rusak!
Murid-murid : Baik!
Guru (stres) : Kamu semua ditahan siang Hari ini!!!
Murid-murid : Dilepaskan tengah malam itu!!!
Bu Guru mukanya merah padam dan tanpa bicara lagi mengambil buku-bukunya dan keluar ruangan, kemudian mengajukan pengunduran dirinya sebagai guru
Langganan:
Postingan (Atom)