1. Awal Mula Suspensi Belakang
Walau pun suspensi depan sudah ada pada motor-motor keluaran sejak sebelum Perang Dunia I, banyak yang belum memiliki suspensi belakang bahkan sampai setelah Perang Dunia II. Namun ada juga yang sejak dari awal produksi mereka di sebelum Perang Dunia I sudah menggunakan suspensi belakang.
Indian Motor |
Per Daun di Bawah Jok |
Contohnya pabrikan motor Indian yang sudah menggunakan per daun untuk suspensi belakang motor mereka. Atau motor Pope yang menggunakan per coil.
Pope Motorcycle |
Suspensi Belakang yang Unik |
2. Plunger Suspension
Gambar penampangnya |
Plunger |
3. Twin-Shock
Dasar segala suspensi belakang |
Swingarm berbentuk H, terpasang pada frame sepeda motor berupa pivot yang dapat mengayun bebas. Suspensi jenis ini merupakan suspensi dasar yang sudah ada sejak dahulu sampai sekarang, yang pada tahun 80an mulai ditinggalkan karena faktor estetik dan penemuan material yang lebih kuat sehingga tidak harus berbentuk seperti ini tetapi fungsinya sama baik dengan suspensi ini.
Keunggulan suspensi ini adalah kekuatannya. Mau ngangkut berapa berat ayo aja, tanpa khawatir rangka patah atau shock ambles. Kebanyakan motor di Indonesia masih menggunakan suspensi ini.
versi lama mono-shock |
Muncul pertama kali sekitar tahun 1977, terutama untuk motor-motor balap. Dan mulai muncul dalam produksi masal pada awal dekade 80an. Motor dengan suspensi mono shock memiliki peredam kejut tunggal yang menghubungkan swingarm belakang dengan frame motor biasanya peredam kejut ini terletak di depan roda belakang. Motor yang beredar di Indonesia yang menggunakan suspensi ini adalah Yamaha Scorpio, Yamaha Byson, Honda New Mega Pro, Suzuki Inazuma, Suzuki Satria 150F, Kawasaki Ninja 150R/RR,
Mono-shock generasi terbaru menggunakan sebuah linkage ke swingarm belakang. Honda menamakannya pro-link system. Sedang mono-shock generasi lama terhubung dengan linkage yang terletak di bagian atas dan posisinya hampir sejajar secara horizontal. Yang menggunakan suspensi pada motor yang beredar di Indonesia adalah Yamaha Vixion, Keluarga besar motor trail-nya Kawasaki (KLX 150/250, D Tracker X/150,KSR 110), Honda CBR250, Kawasaki Ninja 250R/Injeksi,
versi lebih baru |
cara kerja linkage system |
Sistem mono shock disebut-sebut meninimalisir momen ke swingarm, dan menyebabkan handling dan pengereman yang lebih baik. Beban yang harus distribusikan ke swingarm yang nantinya diteruskan ke roda hanya bertumpu pada satu titi, shingga lebih stabil saat menikung dan melibas jalanan jelek. Pada twin shock beban dibagi dua sehingga saat menikung ada peredam kejut yang tertekan dan yang lainnya mengendur, yang akan mengurangi kestabilan saat menikung maupun saat keluar dari tikungan.
single-sided arm |
arm custom |
Pada BMW kombinasi single-sided swingarm dengan penggerak gardan berada di dalamnya disebut Paralever, sedang MV Agusta menamakannya CA.R.C (CArdano Reattivo Compatto).
Tentang Paralever
Sebelum memperkenalkan sistem Paralever BMW menyematkan teknologi monolever sebagai pembuka teknologi penggerak belakang yang terintegrasi dengan swingarm. Peredam kejut berada di sisi, yang menempel dekat as roda. Di Indonesia, hal ini diterapkan pada suspensi belakang kebanyakan skutik. Hanya saja penggeraknya berupa CVT bukan gardan seperti BMW.
suspensi monolever |
paralever generasi pertama |
Seakan tidak puas, BMW mengembangkan lagi susepnsi Paralevernya, dengan mengeluarkan Paralever generasi kedua. Dengan menggeser letak peredam kejut lebih dekat ke pusat frame. Muncul pertama kali pada motor R1200GS ditahun 1993.
Paralever generasi kedua |
Paralever generasi ketiga |
Diterjemahkan secara bebas dari :
1. carbibles.com
2. wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar