Innalillahi wa inna illahi ro ji'un
Sore tadi saya mendapat pesan singkat yang mengabarkan bahwa Dr Aziz meninggal dunia.
Beliau datang ke pulau bangka tahun 2006, setahun setelah kedatangan saya. Sederhana dan tidak ngoyo itulah kesan pertama yang didapat siapaun ketika bertemu beliau.
Tak banyak kenangan saya bersama beliau. Ada satu momen sewaktu beliau mengajak saya berenang di Pantai Pasir Padi. Ya hanya kami berdua, bukan berarti kami Maho lho...
Rupanya ada hal yang ingin beliau bagi dengan saya. Beliau akan segera menikah, tapi waktu saya desak dengan siapa beliau tidak menjawabnya, hanya memberi isyarat bahwa calonnya sama-sama orang Jawa. Ternyata sebulan kemudian ada undangan dari beliau. Istrinya masih keturunan satu kampung dengan beliau, bapak istrinay (alias mertuanya) berasal dari Klaten.
Takdir Allah memang tidak ada yang bisa mendahului, beliau meninggal setelah berjuang melawan berbagai penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Postur tubuh yang kurus itu menyiratkan hal itu.
Sebelum meninggal beliau sempat berpesan pada mertuanya, bahwa klo dia meninggal agar di kuburkan di Pangkal Pinang, tapi karena gaya kocak beliau, bapak mertuanya tidak menganggap serius omongan itu.
Iringan hujan mengiringi pemakamanmu, bukan berarti pemakamanmulah penyebab turunnya hujan....., tapi karena Allah berkehendak menurunkan hujan di hari pemakamanmu.
Selamat jalan drh Aziz Maghfuri, doa kami menyertaimu....
selamat jalan mas....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar