21 Maret 2012

Jalan di Pangkal Pinang

Sebagai salah seorang warga kota, saya sedikit terganggu dengan lalu lintas di kota ini. Baik karena ulah para pengendara kendaraannya yang banyak melanggar aturan lalu lintas, maupun bentuk jalan yang menurut saya agak aneh.

Mengenai perilaku pengendara mungkin akan saya tulis di posting lain.

Saya mengamati ada beberapa bentuk jalan yang tidak sempurna. Bentuknya aneh, sehingga menyulitkan orang yang melewatinya.

Perempatan Tanggung
Bentuk perempatan ini tidak sempurna berbentuk seperti huruf "x" yang saling menyilang secara tegak lurus. 

Perempatan seperti ini menyulitkan kendaraan yang hendak memotong jalan yang agak serong.
Perempatan gedung Panti Wangka dan Perempatan DPD Partai Golkar


Simpang Pasar Pagi-SMP Muhammadiyah
Simpang SMPN 1-Jalan Mesjid Jamik dan Simpang SMPN 1-Jalan Solihin GP

Simpang RSBT

Bentuk Persimpangan yang Rumit
Di kota ini ada beberapa persimpangan jalan, tempat bertemunya beberapa jalan yang berbentuk rumit, sehingga sekali lagi menyulitkan pengendara dan tentu saja membuat pusing pembuat kebijakan pengaturan jalan.

Di beberapa tempat terpaksa dibuat rekayasa arus yang baru, termasuk pemberlakuan Jalur Satu Arah yang ternyata kini menimbulkan masalah karena dasar hukumnya yang kurang kuat.

Simpang DKT
Sekarang ini Simpang DKT mempunyai empat titik lampu lalu lintas, sebelumnya di sini terdapat 6 titik lampu lalu lintas (1)di depan Wartel Gambir (2)di depan Mesjid Kemas Adil (3)di samping minimarket/di depan TK Babel Kids (4)di depan bengkel Jakarta (5)di depan fotokopi Fajar (6)di jalan ke arah SMAN 1.

Simpang Hotel Sabrina
Walaupun terdapat larangan dilarang masuk ke arah Bank BRI tetap saja banyak kendaraan terutama roda dua yang melanggar. Menurut saya ada satu lagi rambu dilarang masuk yang harus di pasang, yaitu di depan Wisma 88, agar Lapangan Merdeka sepenuhnya menjadi satu arah dengan memutar ke arah kanan. Saat ramai kendaraan dari depan Wisma 88 terhambat oleh kendaraan dari arah Selatan yang biasanya arusnya lebih banyak, seharusnya jalan tersebut (sampai Kafe Piti Piti Po) di tutup saja sekalian dari arah Utara, sehingga kendaraan yang hendak ke Selatan wajib memutari Lapangan Merdeka.

Simpang Theresia
Di sini, saat bubuaran sekolah pasti sangat ramai. Kendaraan penjemput parkir sampai menutup Jalan Toniwen (di depan Gramedia).

Simpang El John
Di simpang Eljohn ini sudah terdapat median jalan yang mebuat arus lancar walaupun terdapat banyak muara jalan yang bertemu di satu titik
Seharusnya jalan dengan bentuk-bentuk rumit di atas dibuat median jalan seperti di sini demi kelancaran lalu lintas. Saya rasa dulu sebelum ada median jalan di sini juga pasti sangat ruwet, dari arah bandara orang bisa langsung ke arah Gudang Padi (jalan di depan Bank BRI) maupun langsung ke pasar.juga dari arah pasar memutar hendak ke arah jalan Jenderal Sudirman.


Demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar