19 Maret 2012

Short Way Up

Semakin lama dicatat akan semakin lama lupa. Maka dari itu saya menuliskannya segera.

Hari Ahad kemaren, saya dan Aulia Rahman Hakim, teman kantor saya touring bersama untuk kedua kalinya (yang mungkin akan saya tulis kemudian hari)

Perjalanan dimulai agak kesiangan, setengah sembilan setelah sarapan dan menunggu kumpul, kami baru berangkat.

Niat awal memang ke Belinyu di ujung Utara Pulau Bangka, tetapi saya mencoba jalan baru. Jalan yang baru dibangun karena jalan yang ada sekarang mungkin dirasa Pemerintah Daerah setempat sudah tidak  penuh dan biayanya jauh lebih mahal dengan membebaskan lahan sepanjang jalan dibanding membuka jalan baru yang nantinya akan membuka daerah ekonomi baru dan baik untuk perkembangan daerah.

Saya sudah pernah menuliskan sekilas mengenai jalan ini di postingan sebelumnya. Waktu itu, setahun yang lalu (Feb-2011) jalan ini belum jadi, hanya jembatannya saja yang sudah jadi.

Foto jembatan bulan Februari 2011


Saat itu sisi Pangkalpinang masih berupa hutan (di foto atas terlihat kecil di ujung jembatan). Sekarang jalanan sudah mulai dibuka walaupun belum sepenuhnya mulus. Masih banyak yang berupa tanah yang diperkeras, ada juga yang sudah diaspal kasar

Jalan disisi Pangkalpinang

Di sisi air Anyir sebagaian besar masih belum berupa aspal hotmix, masih berupa aspal dengan batu kerikil yang sangat berbahaya jika terjadi selip pada ban.







Gravel Road


 Di Pantai Air Anyir, tempat orang biasa berwisata ke sana jalan aspal mulus sudah terlihat. Jalan ini sudah terhubung sampai pintu masuk Pantai Rebo, dan terus tembus ke Simpang Tanjung Pesona.

Aspal hotmix dimulai dari sini

Jalan mulus dan sepi

Bukit "entah apa namanya" terlihat, bukit yang sama dapat dilihat dari Pantai Tanjung Pesona

Sepi, berhenti sebentar, berfoto untuk meninggalkan jejak
Jika anda belum tahu letak RSUD Prov Babel, di sinilah letaknya.
[underconstruction] RSUD Prov Babel
Disamping rumah sakit di Kompleks RSUD ini juga terdapat sebuah monumen

[underconstruction] Monumen Bung Karno
Kira-kira, seperti inilah ilustrasi kasar Jalan Lintas Timur Bangka.
Jalan Lintas Timur Bangka (kuning) dan jalan yang ada sekarang (merah)

Sesampai di Sungailiat kami memacu tunggangan kami tanpa berhenti untuk mengambil gambar. hanya sesekali istirahat meluruskan bahu dan pinggang.

Jalan Sungailiat-Belinyu tak jauh berubah dari terakhir saya melewatinya, hanya saja pengerjaan gorong2 yang melintasi jalan sudah jadi dan jalan sangat mulus sejauh 6-7 km (kilometer), selanjutnya jalan aspal lama yang belum dilebarkan kembali menghiasi jalanan, walaupun banyak coretan2 penanda jarak, kelihatannya pelebaran jalan akan diperpanjang tidak hanya sampai 7 km saja. Mungkin sampai Belinyu akan mulus dan lebih lebar.

Selepas Simpang Lumut, saya menjumpai jalan mulus seperti jalan sepanjang 7 kilometer di belakang tadi. Jalan ini mulus sejauh 15-16 km dari Desa Riding Panjang sampai kota Belinyu, salut kepada Pemerintah Daerah yang membangunnya.

O iya, saya sempat mengingat jarak-jaraknya. Dari Kota Sungailiat ke Jalan mulus hasil pelebaran jalan sejauh 8 km. Jalan mulus sepanjang 7 km, terus jalan aspal biasa yang lama sampai Simpang Lumut sejauh 17 km. dan jarak Simpang Lumut sampai ke Belinyu 16 km, dan dari Kota Belinyu ke pantai Penyusuk, tempat tujuan terakhir touring kali ini, sejauh 15 km.

Di Pantai Penyusuk, saya bertemu dengan rombongan motor Ninja 250R dan juga club Vespa (tidak terlihat foto) yang sedang touring juga. Ternyata ramai juga pantai ini, padahal sepanjang jalan ke sini jarang sekali berpapasan atau beriringan dengan kendaraan.

Rombongan Ninja 250R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar