07 Maret 2011

Pulang Kampung dengan GPS Tracking (2-habis)

Perjalanan saya lanjutkan kembali.


Lihat Stage-3 di peta yang lebih besar

Di SPBU Rest Area KM 57 ini sopir bus ternyata punya buku catatan sendiri yang sepertinya dikeluarkan oleh pihak SPBU, karena pada sampul buku itu tercetak dengan besar tulisan KM 57. Ada kemungkinan pemilik SPBU ini dan pemilik perusahaan bus memiliki kerjasama dalam pengisian bahan bakar kendaraannya.

Di Rest Area ini terdapat sebuah masjid yang megah, bernama masjid At-Taubah.

Selepas Rest Area bus melaju dengan kecepatan sedang, melewati barisan truk yang berjalan agak lambat karena muatan berat mereka. Supir dan kernetnya tidak banyak ngobrol, mungkin udah terlalu capek. Menurut pengakuan kernetnya dia sudah dua kali bolak-balik seharian, jadi pagi berangkat ke Jakarta, malamnya pergi lagi.

Sesampainya di Pintu Tol Cikampek, kendaraan mulai memadat. memang sebelum pintu masuk, lajur jalan sudah tak berpembatas lagi. Jalan sudah menjadi dua arah, sehingga tidak dapat menampung banyaknya kendaraan yang melintas malam itu. Pemandangan sangat kontras di sini. saat melaju di tol kendaraan bisa dipacu sejadi-jadinya, tapi hati-hati, jangan terlena saat anda sudah mulai mendekati pintu masuk. kendaraan menjadi bertumpuk di sana.

Di pintu tol ini, ada seorang pedagang asongan naik menjajakan dagangannya. Karena lapar, saya membeli sebungkus tahu, yang lumayan dapat menahan lapar. Selanjutnya tenyata tidak ada pedagang lain yang naik, untung lah.

Sepanjang jalan pantura selepas tol, bus melaju dengan kencang. Melibas kendaraan-kendaraan besar yang berjalan lambat, sesekali menyalip rombongan pesepeda motor. Tak banyak kendaraan tak bermotor malam itu, ini lah keuntungan bus malam, mereka tidak terganggu dengan becak, sepeda pancal, dan pejalan kaki yang banyak melintas saat siang hari.

karena sedikit keasyikan ngebut, bus begitu saja melewati tempat seharusnya berhenti untuk istirahat. dengan terpaksa bus memutar kembali ke arah rumah makan tempat bus Dewi Sri yang lain beristirahat (zoom peta di atas untuk melihat lebih dekat)

Dari rest area sampai rumah makan Tanan Sari berjarak 51.73 km. Berikut data jarak dan kecepatan versi My Tracks di telepon genggam saya :

Total Distance: 51,73 km (32,1 mi)
Total Time: 1:05:41
Moving Time: 1:02:27
Average Speed: 47,25 km/h (29,4 mi/h)
Average Moving Speed: 49,70 km/h (30,9 mi/h)
Max Speed: 89,10 km/h (55,4 mi/h)

Di rumah makan ini saya sempat memesan makan. Dengan model prasmanan, anda dapat memilih lauk-pauk kesukaan anda. Waktu itu saya hanya mengambil nasi plus sayur juga telur dan tempe goreng, di tambah teh botol sosro saya harus menebusnya hanya sebesar Rp.12.000,00 saja, lumayan kaget juga, karena saya mengiranya jauh lebih mahal, sebagaimana tempat-tempat persinggahan dalam perjalanan biasanya.

Sayang sekali saat istirahat ini saya tidak bisa menumpang menge-charge telepon genggam saya, karena letak stop kontaknya jauh dari tempat saya makan, takut hilang. Akhirnya selesai makan saya hanya punya waktu yang sangat sedikit sebelum bus kembali berangkat, lumayan daripada tidak sama sekali, karena saat itu baterai sudah tinggal 52%, telepon genggam saya sangat haus daya.


Lihat Stage-4 di peta yang lebih besar

Selesai makan dan beristirahat bus berjalan kembali. Di pintu keluar ada pengecekan jumlah penumpang oleh petugas kontrol.

Sembari menyetel video supir menjalankan kendaraannya dengan kecepatan sedang. Saya yang sudah mengantuk tidak dapat tidur dalam kondisi yang tidak "normal". Duduk di alas tipis tanpa sandaran punggung merupakan siksaan sepanjang perjalanan. Dengan terpaksa saya menemani supir begadang semalaman.

Pak supir sudah mulai menunjukan gejala ngantuk berat, treutama setelah memasuki Tol Palikanci (yang menghubungkan Palimanan dan Kanci). Berkali-kali busnya oleng ke kiri dan ke kanan. Sembari bergumam pak supir terlihat sangat kewalahan melawan kantuknya. Berkali-kali pula kendaraan yang akan menyalipnya dari kanan menyorot lampu dim dan mengklakson karena saat mereka menyalip bus tiba-tiba bergerak ke kanan. Tiga orang paling depan di bus itu, supir dan kernet termasuk saya semuanya diserang rasa kantuk yang luar biasa. Saya tidak bisa tidur selain karena posisi yang tidak nyaman, juga karena ada "apa-apa" dengan bus ini, jadi saya selalu siaga.

Memasuki tol Pejagan (gambar peta di atas belum ada tol pejagan), keadaan supir tidak membaik, dia masih diserang rasa kantuknya, malah dengan lebih parah. Beliau melawan rasa kantuknya dengan bersenandung pelan, meregang-regangkan tangannya, memutar-mutar kepala dan menegakkan punggungnya.

Untungnya ada penumpang yang mengingatkan agar beristirahat saja, sehingga sang kernet berinisiatif memijat punggung dan bahu pak supir. Rupanya pijatan kernet berhasil mengusir kantuk pak supir, dari tadi kek.

selepas tol pejagan, saya mengintip telepon genggam saya, rupanya indikator baterai sudah berkedip merah berulang-ulang, dengan terpaksa saya mematikan tracking GPS. sampai di sini lah tracking GPS saya malam itu. Andai di rumah makan tadi lebih lama menge-charge pasti sampai rumah masih bisa di tracking.

Data Stage 4

Total Distance: 167,79 km (104,3 mi)
Total Time: 3:00:37
Moving Time: 2:57:47
Average Speed: 55,74 km/h (34,6 mi/h)
Average Moving Speed: 56,62 km/h (35,2 mi/h)
Max Speed: 94,50 km/h (58,7 mi/h)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar