Coretan di dinding membuat resah
Resah hati pencoret mungkin ingin tampil
Tapi lebih resah pembaca coretannya
Sebab coretan di dinding adalah pemberontakan
Kucing hitam yang terpojok di tiap tempat sampah
Ditiap kota . . . . . . . .
Cakarnya siap dengan kuku-kuku tajam
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh coretan dinding kota
Coretan dinding terpojok di tempat sampah
Kucing hitam dan penindas sama-sama resah
Nah berikutnya bandingkan dengan Tangan-tangan Setan-nya Nicky Astria,
Tangan-tangan setan telah mulai
menuliskan kata asal jadi
di setiap dinding dan di jalanan
menghilangkan keindahan
wajah kota jadi ternoda
penuh coret-coretan tangan setan
nama-nama liar kan kau baca
di pagar atau di jalan raya
dimana-mana akan ku temui
kata-kata tanpa arti
ayo pelihara kotamu
hentikanlah tangan setanmu
sadarlah hey-hey
semua milik kita sendiri
janganlah coba engkau nodai
Beda sekali bukan??
Bang Iwan sedikit memihak si pencoret dinding, sedangkan mbak Nicky Astria (dan tentu saja pengarang lagunya) langsung men-judge, dengan pemilihan judul kalau pencoret-coret dinding adalah penjelmaan tangan-tangan setan.
Nah itu saja, saya tidak pandai menggambarkan ide-ide yang terkandung dalam syair lagu, silahkan diterjemahkan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar